Sonokeling atau sonobrits termasuk kedalam famili Papilionaceae. Tinggi pohon sampai 43 m dengan diameter batang dapat mencapai 150 cm. Batang sonokeling kebanyakan berlekuk dan tidak berbanir, dengan kayu teras berwarna coklat-ungu dan memiliki garis-garis berwarna lebih tua sampai hitam. Sonokeling tumbuh di daerah dengan musim kemarau sedang sampai kering pada ketinggian 0-600 m dpl, optimum pada ketinggian 250-500 m dpl, dapat tumbuh baik tanah-tanah berbatu dan tidak subur (Martawijaya et al., 1981; Heyne, 1987).
Pembibitan
Pohon sonokeling jarang sekali berbuah, sehingga pembibitan biasa dilakukan secara vegetatif yaitu dengan teknik stek akar yang panjangnya 15 cm (Martawijaya et al., 1981; Heyne, 1987). Cara stek pucuk juga dilaporkan bisa dilakukan dengan menggunakan tunas muda/trubusan yang masih juvenil
Kegunaan
Kayu sonokeling termasuk kelas kuat II dan kelas awet I yang dapat digunakan untuk bahan baku venir hias, kayu lapis, disukai untuk pembuatan mebel (lemari, meja, kursi), daun pintu, ukiran dan lain-lain (Martawijaya et al., 1981).
Bahan Bacaan
Martawihaya, A., Kartasujana, I., Kadir, K. dan Prawira, S.A. 1981. Atlas Kayu Indonesia Jilid I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Badan Litbang Kehutanan. Jakarta.
Filed under: Tanaman Kategori S | Tagged: keling, sonokling, soono | Komentar Dinonaktifkan pada Dalbergia latifolia Roxb./ Sonokeling
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.